Orangtua jangan naik perosotan bersama anak! Ini bahayanya




Perosotan adalah salah satu mainan favorit anak, gara-gara meluncur dari atas ke bawah sanggup memacu adrenalin mereka. Tapi Parents wajib berhati-hati akan bahaya bermain perosotan terhadap anak.

Papan perosotan adalah salah satu arena bermain anak yang benar-benar disukai. Jika Anda sekeluarga bermain ke playground yang sedia kan perosotan, pasti anak-anak akan minta main itu. Tetapi, Parents harus menyadari bahwa naik perosotan dengan anak sanggup membahayakan mereka. Hindari bahaya bermain perosotan dengan langkah orangtua tidak ikut main dengan mereka.

Lihat Juga : Running Track

Bahaya naik perosotan dengan anak

Bahaya bermain perosotan lebih tinggi kalau anak mengenakan sepatu berbahan karet.
Apabila sementara bermain perosotan, anak pakai sepatu atau sandal berbahan karet. Risiko cedera jadi tinggi. Karena karet sebabkan proses meluncur menjadi terhambat, agar berisiko sebabkan anak terjungkal.

Terlebih lagi, kalau anak meluncur dengan orangtua di belakangnya. Membuat berat badan orangtua bergantung terhadap anak, dan sanggup sebabkan kecelakaan serius.

Dr. Diane Arnaout, seorang dokter anak di Cook Children’s Health Care System mengatakan, “Jika ada bagian sepatu anak yang menempel di papan perosotan, ditambah berat badan orangtua yang menekan ke bawah. Bisa sebabkan kaki anak terkilir, atau retak bahkan patah tulang kaki.”
Luka yang barangkali dialami anak ialah patah tulang kering, yang lazim terjadi. Risiko cedera lebih tinggi kalau anak meluncur di perosotan dengan orangtua, dibandingkan sendirian.
Dr. Arnaout merujuk terhadap sebuah penelitian yang menyebut, 14% cedera tulang kering terhadap anak disebabkan oleh bermain perosotan dengan orangtua. Studi ini juga mengungkap, anak yang cedera gara-gara bahaya bermain perosotan biasanya berusia di bawah umur 3 tahun. Dan sementara bermain perosotan berada di pangkuan orangtua.

Cara membuat sembuh dan menjauhkan bahaya bermain perosotan

Bahaya bermain perosotan sanggup sebabkan anak cedera hingga patah kaki.
The New York Times menyebut, cedera tulang kering yang diakibatkan bermain perosotan, seringkali tidak langsung disadari oleh orangtua.

Anak barangkali akan mengeluh kesakitan sebelum akan orangtua menyadari bahwa si anak mengalami cedera. Retak atau patah tulang kering ini, kebanyakan dirawat dengan diberikan gips dari mata kaki hingga lutut.

Dalam kebanyakan kasus, operasi tidak diperlukan. Karena kebanyakan anak akan sembuh sesudah 4-6 minggu tanpa dampak samping jangka panjang.

Mungkin orangtua akan susah hadapi anak yang diharuskan diam selama Mengenakan gips selama sebulan lebih. Apalagi kalau dia juga anak yang akti.

Biasanya, orangtua ikut bermain perosotan dengan anak gara-gara menghendaki menegaskan anak tidak cedera. Namun, tanpa menyadari tambah menaikkan bahaya bermain perosotan itu sendiri.

Orangtua sebaiknya menanti di bawah sementara anak main perosotan
Oleh gara-gara itu, untuk menghindar dan kurangi risiko anak terkena patah kaki atau cedera sementara bermain perosotan. Sebaiknya orangtua membiarkan anak meluncur sendiri. Dan menanti di bawah perosotan, untuk menangkap tubuh anak sebelum akan dia jatuh ke tanah. Atau memegang tubuh anak dari samping, untuk menegaskan dia selamat.

Jadi Parents, mulai sekarang menjauhkan bermain perosotan dengan anak. Biarkan dia meluncur sendiri dengan senang. Anda tinggal mengawasinya dari dekat.
Semoga bermanfaat.

0 Response to "Orangtua jangan naik perosotan bersama anak! Ini bahayanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel